Jihad atau Hanya
Nafsu Semata.
Tulisan
ini saya dedikasikan untuk mereka yang ingin menyempurnakan jihadnya.
Jihad,
sebuah perjuangan yang di nilai sangat berharga guna memperjuangkan agama
Allah,, Islam. Dalam fiqih jihad, terdapat berbagai macam jihad, seperti yang
dijelaskan oleh Ibnu Al-Qayyim, secara garis besar jihad terdiri dari 4
tingkatan.
Yakni
:
- Jihad tehadap hawa nafsu
- Jihad melawan godaan setan
- Jihad melawan orang kafir dan munafik
- Jihad melawan kezaliman dan kefasikan
Jihad
erat kaitannya dengan teroris, tp pada kesempatan ini saya tidak akan membahas
keterkaitan antara jihad dan teroris, saya lebih tergelitik untuk membahas
jihad siyasih atau jihad dalam bidang politik yang lebih dekat dengan
keseharian saya di dunia kampus. Dimana ada kelompok2/golongan dengan landasan
pikiran yang berbeda2, dan salah satunya mengangkat tentang jihad siyasih/siyasah.
Jihad
siyasih/siyasah, berjuang di bidang politik guna memperlancar dakwah. Hhmmmph,
bagus nampaknya.. itu pula yang terbesit dalam benak saya mengiyakan argumen
mereka. Tp lambat laun saya merasa ada yg janggal dalam pergerakan mereka. Tidak
semudah itu menjalaninya. Tidak semua orang bisa berpolitik dengan santun,
perlu bekal ilmu dan iman guna berjihad dlm politik. Apalagi dengan mengatas namakan
Islam..agama rahmatan lil ‘alamin (bukan rahmatan untuk satu golongan saja).
Dalam
politik, kita akan di lena oleh harta, oleh kekuasaan, oleh jabatan dan
popularitas, serta nafsu yang menghalalkan segala cara.
Jihad
dalam politik, berarti masuk dalam pemerintahan yang ada, atas dasar menegakkan
agama Allah bukan atas hal yang lain.
Juga
berarti kalian akan mengemban amanah bukan hanya dari golongan kalian tapi dari
semuanya, maka berbuat adil lah. Karena sesungguhnya agama islam adalah agama
rahmatan lil ’alamin.
Jika
masi terbesit dalam benakmu niatan akan kemegahan yang akan kau dapat, maka
mundur lah, karena jihadmu bukanlah karena-Nya.
Jika
masi terbesit dr padamu akan sebuah kepopularitasan, maka mundurlah, karena
jihadmu bukanlah karena-Nya.
Jika
dalam jihadmu membuatmu menjadi seorang yang munafik, , maka mundurlah, karena
jihadmu bukanlah karena-Nya.
Jika
dalam jihad itu, membuatmu dan orang lain lalai akan kewajiban dan amanah
mereka, sehingga membuat mereka dzalim dan fasik, , maka mundurlah, karena jihadmu
bukanlah karena-Nya.
Tak
perlu merasa lemah dan takut saat kehilangan sebuah kekuasaan ataupun mendapat
intervensi dari penguasa. Karena pada saat kau merasa lemah dan takut akan hal
itu, saat itu juga sesungguhnya kau telah ragu akan kekuasaan Allah.
Jangan
sampai rasa takutmu memalingkanmu dari jalan-Nya.
Jihad
sejatinya melawan hawa nafsu dan godaan setan, bukan malah menuruti hawa nafsu
dan godaan setan.
Jihad
sesungguhnya melawan kekafiran, kemunafikan, kezaliman dan kefasikan, bukan
malah menciptakannya.
“Jihad
adalah ketika seorang muslim mencurahkan usahanya untuk melawan keburukan dan
kebatilan.
Dimulai
dengan jihad terhadap keburukan yang ada di dalam dirinya dalam bentuk godaan
setan,
di
lanjutkan dengan melawan keburukan di sekitar masyarakat,
dan
berakhir dengan melawan keburukan di mana pun,
sesuai
dengan kemampuan.”
~ Yusuf qardhawi,
dalam fiqih jihad ~