Rabu, 03 Desember 2014

Jihad atau Hanya Nafsu Semata.



Jihad atau Hanya Nafsu Semata.

Tulisan ini saya dedikasikan untuk mereka yang ingin menyempurnakan jihadnya.
Jihad, sebuah perjuangan yang di nilai sangat berharga guna memperjuangkan agama Allah,, Islam. Dalam fiqih jihad, terdapat berbagai macam jihad, seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Al-Qayyim, secara garis besar jihad terdiri dari 4 tingkatan.

Yakni :

  • Jihad tehadap hawa nafsu
  • Jihad melawan godaan setan
  • Jihad melawan orang kafir dan munafik
  • Jihad melawan kezaliman dan kefasikan

Jihad erat kaitannya dengan teroris, tp pada kesempatan ini saya tidak akan membahas keterkaitan antara jihad dan teroris, saya lebih tergelitik untuk membahas jihad siyasih atau jihad dalam bidang politik yang lebih dekat dengan keseharian saya di dunia kampus. Dimana ada kelompok2/golongan dengan landasan pikiran yang berbeda2, dan salah satunya mengangkat tentang jihad siyasih/siyasah.

Jihad siyasih/siyasah, berjuang di bidang politik guna memperlancar dakwah. Hhmmmph, bagus nampaknya.. itu pula yang terbesit dalam benak saya mengiyakan argumen mereka. Tp lambat laun saya merasa ada yg janggal dalam pergerakan mereka. Tidak semudah itu menjalaninya. Tidak semua orang bisa berpolitik dengan santun, perlu bekal ilmu dan iman guna berjihad dlm politik. Apalagi dengan mengatas namakan Islam..agama rahmatan lil ‘alamin (bukan rahmatan untuk satu golongan saja).
Dalam politik, kita akan di lena oleh harta, oleh kekuasaan, oleh jabatan dan popularitas, serta nafsu yang menghalalkan segala cara.

Jihad dalam politik, berarti masuk dalam pemerintahan yang ada, atas dasar menegakkan agama Allah bukan atas hal yang lain.

Juga berarti kalian akan mengemban amanah bukan hanya dari golongan kalian tapi dari semuanya, maka berbuat adil lah. Karena sesungguhnya agama islam adalah agama rahmatan lil ’alamin.

Jika masi terbesit dalam benakmu niatan akan kemegahan yang akan kau dapat, maka mundur lah, karena jihadmu bukanlah karena-Nya.

Jika masi terbesit dr padamu akan sebuah kepopularitasan, maka mundurlah, karena jihadmu bukanlah karena-Nya.

Jika dalam jihadmu membuatmu menjadi seorang yang munafik, , maka mundurlah, karena jihadmu bukanlah karena-Nya.

Jika dalam jihad itu, membuatmu dan orang lain lalai akan kewajiban dan amanah mereka, sehingga membuat mereka dzalim dan fasik, , maka mundurlah, karena jihadmu bukanlah karena-Nya.

Tak perlu merasa lemah dan takut saat kehilangan sebuah kekuasaan ataupun mendapat intervensi dari penguasa. Karena pada saat kau merasa lemah dan takut akan hal itu, saat itu juga sesungguhnya kau telah ragu akan kekuasaan Allah.

Jangan sampai rasa takutmu memalingkanmu dari jalan-Nya.

Jihad sejatinya melawan hawa nafsu dan godaan setan, bukan malah menuruti hawa nafsu dan godaan setan.

Jihad sesungguhnya melawan kekafiran, kemunafikan, kezaliman dan kefasikan, bukan malah menciptakannya.

“Jihad adalah ketika seorang muslim mencurahkan usahanya untuk melawan keburukan dan kebatilan.
Dimulai dengan jihad terhadap keburukan yang ada di dalam dirinya dalam bentuk godaan setan,
di lanjutkan dengan melawan keburukan di sekitar masyarakat,
dan berakhir dengan melawan keburukan di mana pun,
sesuai dengan kemampuan.”

~ Yusuf qardhawi, dalam fiqih jihad ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang..dan terimakasih.. :)