Senin, 27 Januari 2014

Persepsi Membentuk Kenyataan

Persepsi Membentuk Kenyataan

Pernah tidak kita mendengar, atau mungkin kita sendiri berprasangka pada sesuatu atau orang lain yg kemudian kita berucap " tuh..benerkan, tuh kan..,hloh kan..apa kubilang..benerkan ? ".
Bisa jadi kita sering mendengar ungkapan ungkapan seperti itu, tapi ?? apakah itu memang ungkapan yang keluar karena kita telah menemukan sebuah kebenaran ??
untuk itu, mungkin cerita di bawah ini dapat sedikit menginspirasi kita semua.


Di jaman dulu, ada seorang penebang kayu. Suatu hari dia kehilangan kapaknya, dan tanpa kapak dia tidak bisa bekerja. Dia mencurigai tetangganya yang mencuri kapaknya.

Pagi itu ketika sang tetangga berangkat, dia menutupi peralatan kerjanya dengan kain, rasanya kapaknya pasti disembunyikan disana, apalagi tetangga ini senyumnya terasa tidak tulus. Pasti dia pencurinya.

Besoknya, bahkan terasa jadi ramah berlebihan karena biasanya jarang menyapa, kali ini menyempatkan berbasa basi. Apalagi dilihat hasil tebangan kayunya 2 hari ini banyak sekali, pasti dia menebang menggunakan kapak curiannya. Semakin dipikir semakin yakin.

Pada hari ketiga baru disadari ternyata kapaknya tersimpan dilaci dapur. Istrinya yang sedang keluar kota menyimpankan disana. Senang benar hatinya karena kapaknya dapat ditemukan kembali.
Dia amati lagi tetangganya yang lewat, dan dia merasa tetangga ini tidak berkelakuan seperti pencuri, dan senyumnya juga tulus tulus saja. Bahkan percakapannya terasa sangat wajar dan jujur. Dia heran kenapa kemarin dia melihat tetangganya seperti pencuri?

Persepsi membentuk kenyataan, pikiran kita membentuk sudut pandang kita. Apa yang kita yakini akan semakin terlihat oleh kita sebagai kenyataan.
Perception creates worldview, we create our own reality. Kita menemukan apa yang kita ingin temukan. Apa yang terlihat bukan kenyataan, kenyataan adalah siapa kita dan bagaimana kita memandang semuanya itu. Pandangan kita berubah mengikuti perubahan jaman dan keadaan.

Jadi mulai hari ini, latihlah pikiran kita untuk selalu memikirkan hal-hal yg baik & benar.. Janganlah terlalu cepat menilai seseorang sebelum kita tahu pasti kebenarannya..

Positive Thinking men...
khusnudhon itu jauh lebih baik dari pada su'udhon men...(ya iyalah broo.. semua juga tau...hehe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang..dan terimakasih.. :)